Hadiah terbesar untuk anak yang sering terlupakan. |
Anak adalah anugerah yang tak ternilai buat setiap pasangan suami istri dan bagi kebanyakan para ibu, anak adalah harta berharga yang tak akan dapat ditukarkan dengan apapun.
Ya, anak adalah warisan yang tak ternilai, mereka seumpama anak panah yang harus ditajamkan sehingga pada waktunya akan dapat dilesatkan untuk mencapai tujuan. Karena itu, anak-anak perlu dilatih dan dididik dengan benar sehingga mereka siap di saat mereka akan dilepaskan nantinya. Tentunya setiap orang tua berharap anaknya akan dapat berguna bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang-orang di sekitarnya.
Nah, ada bagian yang sangat besar dari kita para orang tua dalam mempersiapkan anak-anak kita. Orangtua harus memiliki visi dalam mendidik anak, tanpa visi kita hanya akan melihat pertumbuhan anak sebagai suatu proses alamiah dari sebuah kehidupan keluarga. Dengan visi, kita bisa membimbing anak-anak kita untuk mengetahui apa yang menjadi jalur kehidupannya dan melihat apa jadinya anak kita 10-20 tahun mendatang.
Apa sih hal penting yang sering terlupakan oleh orangtua?
Karena rasa sayang yang melimpah-limpah kepada anak, banyak suami istri yang menjadikan anak sebagai pusat dalam keluarga. Segala sesuatu dilakukan untuk anak dan demi anak. Bukan anak-anak yang menuruti perkataan orang tua, tapi orang tua yang justru menuruti kemauan anak. Fokus orangtua adalah kebahagiaan atau keinginan sang anak. Hal ini adalah salah satu bentuk kelalaian dalam mendidik anak.
Satu hal yang perlu diingat, saat sepasang suami istri menikah, mereka adalah suatu keluarga yang lengkap. Kehadiran anak adalah sebagai anggota baru yang memperbesar keluarga, bukan pelengkap keluarga. Jadi anak adalah anggota keluarga, bukan pusat dari keluarga.
Prioritas utama dalam keluarga adalah hubungan suami istri, bukan anak. Karena sebenarnya hubungan suami istri yang kuat adalah kebutuhan dasar anak-anak yang akan memberikan rasa aman kepada jiwa mereka. Anak-anak perlu tahu bahwa ayah dan ibunya saling mengasihi, dan mengasihi dia apa adanya. Bahkan seorang bayi dapat merasa gelisah kalau hubungan ayah dan ibunya tidak harmonis.
Jika orangtua berpusat pada anak, semua tenaga, waktu dan perhatian tercurah untuk anak, maka hubungan dengan pasangan menjadi semakin renggang dan akan merusak hubungan suami istri. Selain itu, jika orangtua terus menuruti keinginan anak, hal ini akan merusak moral anak. Anak menjadi tidak siap kalau di saat dewasa nanti, keinginannya tidak terpenuhi.
Jadi untuk para orangtua, teruskanlah kebiasaan baik yang dilakukan sebelum memiliki anak dalam membangun hubungan mesra dengan pasangan, misalnya dating berdua, cium pipi pasangan terlebih dahulu sebelum mencium anak-anak, dan banyak hal lain.
Hadiah terbesar yang paling dinikmati seorang anak adalah ayah yang mengasihi ibu dan ibu yang menghormati ayah.
sepakat sama kalimat ini "Hadiah terbesar yang paling dinikmati seorang anak adalah ayah yang mengasihi ibu dan ibu yang menghormati ayah"
BalasHapusanak pasti akan merasa nyaman ketika orang tuanya saling menyayangi :)
Hai mbak Ira, aku inget waktu kecil kalo ayahku pulang dari luar kota, yang pertama dicium adalah ibu. Dan yg pertama kali dikasi oleh2 ya ibu. Setelah itu mereka berpelukan di depan kami anak2nya. Kami harus sabar menunggu oleh2 kami. Duh rasanya nyaman sekali liat ibu dinomorsatukan oleh ayah.
Hapus