I write about values, jalan-jalan, anak-anak, fun learning and so on.

Minggu, 08 Maret 2015

Mengenal Si Ulat Sutera di Rumah Sutera

Satu lagi tempat yang menarik untuk membawa anak-anak mengenal keajaiban alam. Di tempat ini, mereka bisa belajar, bukan sekedar teori tapi mereka bisa melihat langsung, live!

Ya, El dan Zo mendapat kesempatan untuk pergi ke Rumah Sutera bersama teman-temannya. Sungguh merupakan pengalaman baru buat kami. Kami takjub betapa air liur dari ulat yang tidak berdaya dan menggemaskan bisa menghasilkan keindahan yang sangat berharga bagi manusia.

Rumah Sutera terletak di daerah Ciapus, Bogor. Rindang dan sejuk, itu yang aku rasakan begitu aku tiba di sana. Untuk rombongan, mereka menyediakan paket lengkap tour sutera, makan siang dan snack hanya dipatok harga Rp.60ribu per orang.
Kami mengambil paket makan siang prasmanan -sangat rekomended- karena makanan yang mereka sediakan sangat lezat dan unik. Mereka menyajikan makanan pokok ulat sutera, yaitu daun murbai. Enaaak sekali urap daun murbai,, daun murbai rebus... pantas aja ulat sutera doyan banget yah. Sayangnya biarpun sudah makan daun murbai tidak mengubah air liur manusia jadi sutera hahaha...

Kami tiba di sana pk.9.30 pagi, disambut oleh bapak pemilik Rumah Sutera, dia sendiri yang menjelaskan kepada kami tentang metamorfosa dari ulat sutera.
Dari telur menjadi ulat putih yang gendut, lembut dan menggemaskan. Di umurnya yang ke 30 hari, sang ulat berubah menjadi kokon atau kepompong.
Kokon yang didiamkan akan menjadi kupu-kupu. Tapi mereka memproses kokon itu sebelum menjadi kupu-kupu.
Pertama-tama, untuk mengeluarkan benang sutera, kokon harus direbus terlebih dahulu.
Kokon yang sudah direbus, ditarik benangnya dan dipintal menjadi gulungan benang. Warna benang berbeda tergantung dari mana ulat sutera tersebut berasal.
Gulungan-gulungan benang itu pada akhirnya dipintal menjadi kain.

Setelah dijelaskan proses metamorfosa dari ulat menjadi sutra, kita dapat melihat proses tersebut secara detail di sana.

Diawali dengan menjenguk kandang ulat sutera dimana ribuan ulat sutera sedang sibuk makan daun murbai. Kita diperbolehkan menyentuh ulat sutera setelah kita mencuci tangan menggunakan kaporit supaya steril.
Kandang dimana para ulat sutera asik makan daun murbai
Ulat sutera berubah menjadi kokon dengan cara mengeluarkan air liurnya dan membungkus dirinya dengan air liur tersebut. Yang lucu, ulat-ulat tersebut bisa masuk sendiri ke dalam kotak di bawah ini saat mereka merasa siap menjadi kokon.

Ulat sutera menjadi kokon

Dilanjutkan dengan melihat proses perebusan dan pemintalan benang sutera hingga menenun benang menjadi kain sutra.
Proses memintal kokon menjadi benang sutera

Benang sutera dipintal menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Para pengunjung dewasa maupun anak-anak bisa mencoba menenun dengan menggunakan ATBM.

Taraaa! Ini adalah benang sutera

Setelah selesai terkagum-kagum dengan semua proses pembuatan kain sutera, kami dibawa ke galeri penjualan kain sutera. Cantik sekali kain sutera yang dijual di sana, mesti menahan diri supaya masih ada ongkos untuk pulang ke Jakarta hahaha.... Selain kain, ada juga souvenir yang terbuat dari kokon asli. Naaah kalo souvenir kokon sangat cocok untuk oleh-oleh lucu, unik daaaan.... cuma goceng.

Menarik bukan? Katanya Rumah Sutera ini lebih bagus daripada yang di China loh... Nah siapa bilang di luar negeri lebih bagus daripada yang di dalam negeri. Cek deh web nya di www.rumahsuteraalam.com.



Asiiik, boleh coba menenun dengan ATBM.Kapan lagi kalo ga disini.


Menikmati keajaiban metamorfosis ulat menjadi kain sutera, mengingatkanku bahwa kalau ulat sutera yang kecil diciptakan untuk tujuan yang begitu berharga, terlebih kita manusia....







0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

© Elzoria Story, AllRightsReserved.

Blogger theme by Safetricks.com Designed by ScreenWritersArena