I write about values, jalan-jalan, anak-anak, fun learning and so on.

Kamis, 14 Mei 2015

Anakku Strongwill?

Pernahkah ngerasa gregetan dan kesel karena tingkah laku si kecil yang makin dilarang malah makin ngotot? Maunya lakuin segala sesuatu dengan caranya sendiri?

Jangan  panik, bisa jadi anak kita adalah anak strongwill.

Strongwill berbeda dengan ketidaktaatan. Anak yang tidak taat harus dikoreksi atau didisiplin, tapi anak strongwill, mungkin orangtua yang perlu mengubah cara pendekatannya.
Anak strongwill tidak suka didikte secara detail saat melakukan sesuatu, dia punya caranya sendiri. Kreatif kan?

Coba cek 18 ciri di bawah ini, apakah anak strongwill (atau mungkin pasangan, bahkan diri kita sendiri adalah strongwill?)

1.  Mengabaikan kata 'tidak', 'jangan', 'tidak bisa'.
2.  Berargumen terus hanya untuk tahu kapan papa mamanya menyerah.
3.  Cepat dalam berjalan, bertindak dan makan.
4.  Tidak takut mencoba hal baru.
5.  Cari masalah saat merasa bosan atau lelah.
6.  Kreatifitas tinggi (selalu menemukan cara untuk mencapai tujuannya).
7.  Suka membuat aturan sendiri.
8.  Mengubah masalah kecil menjadi kontroversial.
9.  Bertindak bukan karena keharusan tapi karena kemauan.
10. Menolak untuk taat mentah-mentah, selalu bertanya 'kenapa?'
11. Bisa menganggap permintaan kecil sebagai ultimatum yang menyerang.
12. Sulit untuk minta maaf tapi selalu berusaha untuk memperbaiki.
13. Tidak sabar terhadap istilah lambat. Maunya segera.
14. Suka mengatur orang lain.
15. Mau mendapat yang terbaik.
16. Berjuang melakukan dengan caranya sendiri.
17. Menolak melakukan apa yang dia tidak mau.
18. Peka dan detail terhadap lingkungan.

Jika lebih dari 9 ciri di atas terdapat pada anak kita, berarti dia termasuk strongwill child.
Semakin banyak poin yang di dapat berarti semakin strongwill anak kita.

Anak strongwill perlu diberi ruang untuk pegang kontrol atas setiap perintah. Memegang kontrol adalah salah satu kebutuhannya. Misalnya, kita ingin memerintahkan dia untuk makan, dia tetap perlu diberi pilihan sebagai bentuk kontrol yang menjadi bagian si anak.

Contoh : "Kakak, makan sekarang ya. Mau pake piring warna kuning atau warna merah?"
Nah dia merasa dia punya bagian untuk mengatur sehingga hal ini memperkecil kemungkinan konflik. Toh hasil akhirnya sesuai dengan yang kita mau : makan sekarang.

Kelemahan anak strongwill :

1. Susah diatur
2. Keras kepala
3. Sarkastik
4. Kurang timbang rasa
5. Meremehkan orang
6. Suka mengatur orang lain.


Kekuatan anak strongwill :
1. Teguh pada pendirian
2. Mandiri
3. Percaya diri
4. Kreatif untuk dapat mencapai tujuannya
5. Semangat tinggi dan tegar
6. Berjiwa pemimpin dan cerdas
7. Bisa berubah jika dia yakin hal itu benar
8. Berkomitmen tinggi dan bertanggung jawab

Prinsip orangtua dalam menghadapi anak strongwill :
- Mengenali kecenderungannya
- Bekerjasamalah dengannya dan hindari konfrontasi
- Pemberontakan, perlawanan dan ketidaktaatan tidak boleh dibiarkan
- Tetap mengajarkan untuk minta maaf

Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

© Elzoria Story, AllRightsReserved.

Blogger theme by Safetricks.com Designed by ScreenWritersArena